Disusun oleh : Aning Pryartini, Hesty Wahyuni, Puji Budi Utomo, Safitri
Jurnalistik
berasal dari bahasa Belanda juornalistiek,
dalam bahasa Inggris juornalism yang
bersumber dari perkataan juornal
terjemahan bahasa Latin diurnal yang berarti
harian atau setiap hari (Onong Uhjana, Dinamika Komunikasi, Bandung : Rosda,
1992, hlm 66). Menurut Prof. Onong
Uhjana Effendy jurnalistik didefinisikan sebagai keterampilan atau kegiatan mengelola bahan berita mulai dari peliputan sampai kepada penyusunan yang layak disebarluaskan kepada masyarakat.
Uhjana Effendy jurnalistik didefinisikan sebagai keterampilan atau kegiatan mengelola bahan berita mulai dari peliputan sampai kepada penyusunan yang layak disebarluaskan kepada masyarakat.
A. Muis
(pakar hukum komunikasi) mengatakan bahwa definisi tentang jurnalistik cukup
banyak. Namun dari definisi-definisi tersebut memiliki kesamaan secara umum.
Semua definisi jurnalistik memasukan unsur media massa, penulisan berita, dan
waktu yang tertentu.
Menurut
Prof. Onong Uhjana Effendy, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media
massa. (Onong Uhjana, Dinamika Komunikasi, Bandung : Rosda, 1992, hlm 50). Menurut
Prof. Dedy Mulyana, M.A., Ph.D, komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa,
baik cetak (surat kabar, majalah), maupun elektronik. (Dedy Mulyana, Ilmu
Komunikasi: Hakikat, Definisi dan Konteks Komunikasi, Bandung: Rosda, 2007, hlm
83).
Mendengar
"Jurnalistik" orang akan berpikir mengenai tentang berita, wartawan,
surat kabar. Istilah jurnalistik erat kaitannya dengan istilah pers dan
komunikasi massa. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa komunikasi massa
adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai
tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Unsur-unsur
penting yang terdapat di dalam komunikasi massa adalah :
1.
Komunikator,
2.
Media massa
3.
Informasi (pesan).
4.
Gatekeeper.
5.
Khalayak (publik) dan
6.
Umpan balik.
Komunikator dalam komunikasi massa adalah:
- Pihak yang mengandalkan media massa dengan teknologi komunikasi modern, sehingga dapat dengan cepat diakses oleh publik.
- Pihak yang berusaha memberikan jasa melalui penyebaran informasi dan sekaligus menjadi agen perubahan dalam pemahaman, wawasan dan solusi-solusi dengan jutaan massa yang tersebar dimanapun tanpa diketahui dengan jelas keberadaan mereka.
- Pihak yang menjadi sumber informasi atau pemberitaan yang mewakili institusi formal yang sifatnya mencari keuntungan dari penyebaran informasi itu.
Media massa adalah saluran/alat komunikasi dan
informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses
oleh masyarakat secara massal pula. Informasi
massa adalah informasi yang diperuntukan kepada masyarakat secara massal,
bukan hanya informasi yang hanya dikonsumsi secara pribadi. Gatekeeper adalah penyeleksi informasi.
Sebagaimana diketahui bahwa komunikasi massa dijalankan oleh beberapa orang
organisasi media massa, mereka inilah yang akan menyeleksi setiap informasi
yang akan disebarkan kepada masyarakat. Bahkan mereka memiliki kewenangan untuk
memperluas atau membatasi informasi yang akan disebarkan tersebut. Mereka
adalah wartawan, editor, sutradara, dsb. Khalayak
adalah massa yang menjadi tujuan dari penyebaran informasi dari media massa.
Mereka bersifat heterogen dan luas. Umpan
balik, awalnya umpan balik bersifat tertunda namun dengan semakin
berkembangnya teknologi komunikasi, maka komunikasi interaktif dapat dilakukan
secara langsung melalui media massa.
Berdasarkan
definisi jurnalistik dan komunikasi massa di atas menujukkan bahwa jurnalistik
berhubungan erat dengan pengolahan berita dan penyampaian melalui media massa.
Berbicara tentang media massa pasti berkaitan dengan komunikasi terutama
komunikasi massa. Hal ini sesuai dengan definisi komunikasi massa. Hubungan
komunikasi dan jurnalistik seperti dua sisi koin yang tidak dapat dipisahkan.
saling berkaitan. Sisi muka menunjukan jurnalistik dan sisi yang satu
komunikasi. Jurnalis melakukan komunikasi (komunikasi massa) dengan cara
menyampaikan berita melalui media massa. Komunikasi massa memerlukan
jurnalistik sebagai alat untuk melakukan komunikasi. Sebab jurnalistik adalah
perkembangan dari pers dan pers adalah perkembangan dari komunikasi massa.
Komunikasi
massa yang disampaikan melalui media massa. Media massa itu sendiri memiliki
berbagai fungsi di masyarakat. Fungsi-fungsi tersebut antara lain:
1.
Fungsi
pengawasan
Media massa
merupakan sebuah medium di mana dapat digunakan untuk pengawasan terhadap
aktivitas masyarakat pada umumnya. Fungsi pengawasan ini bisa berupa peringatan
dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol
sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventif untuk mencegah terjadinya
hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti, pemberitaan bahaya narkoba bagi
kehidupan manusia yang dilakukan melalui media massa dan ditujukan kepada
masyarakat, maka fungsinya untuk kegiatan preventif agar masyarakat tidak
terjerumus dalam pengaruh narkoba. Sedangkan fungsi persuasif sebagai
upaya memberi reward dan punishment kepada masyarakat sesuai
dengan apa yang dilakukannya. Medai massa dapat memberi reward kepada masyarakat yang bermanfaat
dan fungsional bagi anggota masyarakat lainnya, namun sebagainya akan
memberikan punishment apabila aktivitasnya tidak bermanfaat bahkan merugikan
fungsi-fungsi sosial lainnya di masyarakat.
b. Fungsi social learning
Fungsi utama
dari komunikasi massa melalui media massa adalah melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat.
Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada
masyarakat di mana komunikasi massa itu berlangsung.
Komunikasi massa itu dimaksukan agar proses pencerahan itu berlangsung efektif
dan efisien dan menyebar secara bersamaan di masyarakat secara luas.
Fungsi komunikasi massa ini merupakan sebuah andil yang dilakukan untuk
menutupi kelemahan fungsi-fungsi paedogogi yang dilaksanakan melalui komunikasi
tatap muka, di mana karena sifatnya, maka fungsi paedogogi hanya dapat
berlangsung secara eksklusif antara individu tertentu saja.
c. Fungsi penyampaian informasi
Komunikasi
massa yang mengandalkan media massa, emiliki fungsi utama, yaitu menjadi proses
penyampaian informai kepada masyarakat luas. Komunikasi massa
memungkinkan informasi dari institusi publik tersampaikan kepada masyarakat
secara luas dalam waktu cepat sehingga fungsi informasi tercapai dalam waktu
cepat dan singkat.
d. Fungsi transformasi budaya
Fungsi
informatif adalah fungsi-fungsi yang bersifat statis, namun fungsi-fungsi lain
yang lebih dinamis adalah fungsi transformasi budaya. Komunikasi massa
sebagaimana sifat-sifat budaya massa, maka yang terpenting adalah komunikasi
massa menjadi proses transformasi budaya yang dilakukan bersama-sama oleh semua
komponen komunikasi massa, terutama yang dilakukan oleh media massa.
Fungsi
transformasi budaya ini menjadi sangat penting dan terkait dengan fungsi-fungsi
lainnya terutama fungsi social learning,
akan tetapi fungsi transformasi budaya lebih kepada tugasnya yang besar sebagai
bagian dari budaya global. Sebagaimana diketahui bahwa
perubahan-perubahan budaya yang disebabkan karena perkembangan telematika
menjadi perhatian utama semua masyarakat di dunia, karena selain dapat
dimanfaatkan untuk pendidikan juga dapat dipergunakan untuk fungsi-fungsi
lainnya, seperti politik, perdagangan, agama, hukum, militer, dan
sebagainya. Jadi, tidak dapat dihindari bahwa komunikasi massa memainkan
peran penting dalam proses ini di mana hampir semua perkembangan telematika
mengikut-sertakan proses-proses komunikasi massa terutama dalam proses
transformasi budaya.
e. Hiburan
Fungsi lain
dari komunikasi adalah hiburan, bahwa seirama dengan fungsi-fungsi lain,
komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama karena
komuniasi massa menggunakan media massa, adi fungsi-fungsi hiburan yang ada
pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi massa. Transformasi
budaya yang dilaksanakan oleh komunikasi massa mengikut-sertakan fungsi hiburan
ini sebagai bagian penting dalam fungsi komunikasi massa. Hiburan tidak
terlepas dari fungsi media massa itu sendiri dan juga tidak terlepas dari
tujuan transformasi budaya. Dengan demikian, maka fungsi hiburan dari
komunikasi massa saling mendukung fungsi-fungsi lainnya dalam proses komunikasi
massa.
Seiring
berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi maka hasil karya jurnalistik
yang dikemas dalam media massa juga berkembang dari segi bentuk, cara
menyajikan bahasa dll. Namun secara umum, karya jurnalistik atau media massa
bisa dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu bentuk media cetak dan media
elektronik.
Perkembangan peradaban manusia dari
waktu ke waktu telah menghasilkan peningkatan sarana bantu kerja (teknologi
yang dipakai). Semula bidang teknologi komunikasi dan informasi menghasilkan
teknologi cetak (mekanik), lalu muncul teknologi audio /radio (elektronik),
teknologi film (gabungan antara mekanik dan elektronik), dan selanjutnya lahir
teknologi audiovisual/televisi, tele/video tex, dan telematika yang bersifat
interaktif (elektronik)
Masing-masing media memiliki
kelebihan dan juga kelemahan dalam fungsinya sebagai sarana, namun demikian
bagi khalayak, kelebihan dan kekurangan itu justru dapat saling melengkapi dalam
memperjelas penerimaan informasi atau isi pesan.
Melalui media radio dan televisi,
informasi dapat diterima secara cepat tetapi tidak terperinci, sedangkan
informasi terperinci dapat diperoleh melalui media cetak.
Media cetak maupun elektronik
memiliki sifat yang disiyaratkan sebagaimana layaknya sebuah media massa,
yaitu:
1.
Publisitas : berarti dapat
disebarluaskan kepada khalayak
2.
Universalitas
: isi pesannya bersifat umum atau universal
3.
Periodisitas
: disajikan kepada khalayak secara periodik atau tetap.
4.
Kontinuitas :
disajikan berkesinambungan, sampai fakta yang mengandung nilai berita tidak
lagi menarik bagi sebagian besar khalayak.
5.
Aktualitas :
isi pesan mengutamakan nilai kebaruan.
Perbedaan sifat antara media cetak
dan elektronik adalah sebagai berikut.
Cetak
|
Elektronik/penyiaran
|
|
Radio
|
Televisi
|
|
Proses pencetakan
|
Proses
pemancaran/Transmisi
|
Proses Pemancaran/Transmisi
|
Isi pesan tercetak,
dapat dibaca dimana saja dan kapan saja
|
Isi pesan audio,
dapat didengar sekilas sewaktu ada siaran
|
Isi pesan
audiovisual, dapat dilihat dan didengar sekilas sewaktu ada siaran
|
Isi pesan dapat
dibaca berulang-ulang
|
Tidak dapat diulang
|
Tidak dapat diulang
|
Hanya menyajikan
peristiwa/pendapat yang telah terjadi
|
Dapat menyajikan
peristiwa/pendapat yang sedang terjadi
|
Dapat menyajikan
peristiwa/pendapat yang sedang terjadi
|
Tidak dapat
menyajikan pendapat narasumber secara langsung (audio)
|
Dapat menyajikan
pendapat (audio) narasumber secara langsung /orisinil
|
Dapat menyajikan
pendapat (audiovisual) narasumber secara langsung /orisinil
|
Penulisan dibatasi
kolom dan halaman
|
Penulisan dibatasi
oleh detik, menit, dan jam
|
Penulisan dibatasi
oleh detik, menit, dan jam
|
Makna berkala
dibatasi oleh hari, minggu, bulan
|
Makna berkala
dibatasi oleh detik, menit dan jam
|
Makna berkala
dibatasi oleh detik, menit dan jam
|
Distribusi melalui
transportasi darat/laut dan udara
|
Distribusi melalui
pemancara/transmisi
|
Distribusi melalui
pemancara/transmisi
|
Bahasa yang digunakan
bahasa formal
|
Bahasa yang digunakan
bahasa formal dan non formal (bahasa tutur)
|
Bahasa yang digunakan
bahasa formal dan non formal (bahasa tutur)
|
Kalimat dapat panjang
dan terperinci
|
Kalimat singkat,
padat sederhana dan jelas.
|
Kalimat singkat,
padat sederhana dan jelas.
|
Struktur organisasi yang terdapat dalam perusahaan
media cetak adalah sebagai berikut.
1.
Pemimpin Redaksi, biasa
disingkat pemred. Ini adalah jabatan tertinggi pada susunan keredaksian. Ia
bertugas menentukan misi dan visi penerbitan, menjalin hubungan baik dengan
penerbitan-penerbitan lain, bertanggung jawab terhadap isi penerbitan secara
umum, dan sebagainya.
2.
Redaksi Pelaksana. Dalam
tugas sehari-hari, redaksi pelaksana (redpel) adalah orang yang paling
bertanggung jawab atas lancarnya proses kerja jurnalistik di penerbitannya. Ia
juga bertanggung jawab untuk menjaga agar misi dan visi penerbitan tersebut
tetap terjaga. Selain itu, ia punya wewenang penuh untuk menentukan apakah
sebuah naskah layak muat atau tidak.
3.
Staf Redaksi. Tugas
utamanya adalah bertanggung jawab terhadap rubrik tertentu. Misalnya, ada staf
redaksi yang bertanggung jawab untuk rubrik wisata, profil tokoh, laporan
utama, dan sebagainya. Staf redaksi juga punya wewenang untuk mengedit naskah
pada rubriknya. Pada penerbitan yang kecil, mereka tidak punya wewenang untuk
menentukan layat muat atau tidaknya suatu naskah. Tapi pada penerbitan besar
seperti surat kabar, staf redaksi punya wewenang penuh atas rubrik yang
dipegangnya.
4.
Reporter. Ini adalah
jabatan terendah pada bagian redaksi. Tugasnya adalah melakukan reportase
(wawancara dan sebagainya ke lapangan). Karena itu, merekalah yang biasanya
terjun langsung ke lapangan, menemui nara sumber, dan sebagainya.
Dalam media elektronik, struktur organisasi yang ada tidak jauh berbeda
dengan yang ada pada media cetak, yaitu pemimpin redaksi, redaksi pelaksana,
staf redaksi, dan reporter. Pemimpin redaksi bertugas untuk menentukan visi dan
misi peluncuran berita, menjalin hubungan baik dengan perusahaan media lain,
dan sebagainya. Dalam tugas sehari-hari, redaksi pelaksana adalah orang yang
paling bertanggung jawab atas lancarnya proses kerja jurnalistik di bagiannya.
Tugas utama staf redaksi adalah bertanggung jawab pada acara-acara tertentu,
apakah acara talkshow, hiburan, dan
lain sebagainya. Dan yang terakhir adalah reporter yang bertugas meliput serta
melakukan reportase (wawancara di lapangan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar